Jasa Pengaspalan / Pembetonan Jalan Dan Paving Block Canggu Bali

Table of Contents
jasa-pengaspalan-pembetonan-jalan-dan-paving-block-canggu-bali

Karya Tukang Bali Kami melayani Jasa pengaspalan, paving block dan pembetonan Jalan untuk wilayah Bali

Jalan aspal dan beton. Meski sama-sama mulus, jalan aspal dan jalan beton ternyata memiliki sifat yang berbeda. kekurangan dan kelebihan dari jenis jalan tersebut pada kendaraan dan pengendaranya. Jalan aspal lebih aman karena daya cengkeram ban lebih kuat dibanding lapisan beton. Sedangkan jalan beton cenderung memiliki keratan yang tidak sama karena ada sambungan antar benton.

Jalan Beton (Perkerasan kaku)

Jalan Beton Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan.

Penggunaan perkerasan beton sebagai jalan raya dan jalan lingkungan dapat menjadi pilihan yang baik untuk suatu wilayah. Untuk perkerasan beton umumnya dibuat dengan tebal minimal 20 cm menggunakan beton bermutu tinggi (minimal beton K-300) agar tahan aus terhadap roda lalu lintas, memiliki ketahanan yang baik terhadap pelapukan akibat cuaca, serta tidak memerlukan pemeliharaan yang terlalu sering. 

Kelebihan Jalan Beton

Kelebihan jalan beton Dapat menahan beban kendaraan yang berat. Tahan terhadap genangan air dan banjir. Biaya perawatan lebih murah dibanding jalan aspal. Dapat digunakan pada struktur tanah lemah/ekpansif yang CBR-nya rendah tanpa perbaikan struktur tanahnya terlebih dahulu.

Pengadaan material lebih mudah didapat. Direkomendasikan untuk jalan yang mempunyai tanah dasar yang jelek, dan jalan yang lalu lintas kendaraan beratnya cukup tinggi.

Kekurangan Jalan Beton

Kekurangan jalan beton Kualitas jalan beton sangat tergantung pada proses pelaksanaannya, misalnya pengeringan yang terlalu cepat dapat menimbulkan keretakan jalan, untuk mengatasi hal ini dapat menambahkan zat kimia pada campuran beton atau dengan menutup beton pasca pengecoran dengan kain basah untuk memperlambat proses pengeringan.

Untuk penggunaan pada jalan raya dengan kapasitas berat kendaraan yang tinggi, maka biaya konstruksi jalan beton lebih mahal dibanding jalan aspal, namun lebih murah pada masa perawatan.

Kehalusan dan gelombang jalan sangat ditentukan pada saat proses pengecoran sehingga diperlukan pengawasan yang ketat. Proses perbaikan jalan dengan cara menumpang pada konstruksi jalan beton yang lama, sehingga menaikan ketinggian elevasi jalan, sehingga terkadang elevasi jalan lebih tinggi dibanding rumah disampingnya. Warna beton membuat suasana jalan menjadi keras dan gersang sehingga menimbulkan efek kehati-hatian bagi pengendara diatasnya. 

Jalan Aspal (Perkerasan lentur)

Jalan aspal Perkerasan lentur dengan bahan pengikat aspal yang sering disebut campuran aspal panas atau hot mix. Pemakaian tipe perkerasan lentur tersebut semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pengembangan suatu daerah.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan (impor dari luar negeri seperti aspal Shell, ESSO 2000 dllnya) . Komponen aspal memberikan sumbangan sebesar 60%.

Kelebihan Jalan Aspal

Kelebihan jalan aspal Biaya awal pembangunan relative lebih murah dibandingkan dengan konstruksi beton dan paving. Jalan lebih halus, mulus dan tidak bergelombang sehingga enak dalam berkendara. Warna hitam aspal memepengaruhi psikologi pengendara menjadi lebih teduh dan nyaman. Untuk penggunaan pada jalan dengan lalu lintas kendaraan ringan, jalan aspal lebih murah dibanding konstruksi jalan beton. Proses perawatan lebih mudah karena tinggal mengganti pada area jalan aspal yang rusak saja, dengan cari menggali dan mengganti dengan yang baru pada area jalan yang rusak. Direkomendasikan untuk jalan yang tanah dasarnya sudah matap, didukung system drainase jalan yang sudah tertata dengan baik. 

Kekurangan Jalan Aspal

Kekurangan jalan aspal Tidak tahan terhadap genangan air, sehingga memerlukan saluran drainase yang baik untuk proses pengeringan jalan aspal pasca hujan atau banjir. Pada struktur tanah yang buruk harus dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu sebelum ditumpangi oleh konstruksi jalan aspal.

Paving Block

Jenis perkerasan jalan lainnya yaitu paving block , yang terbuat dari campuran pasir dan semen ditambah atau tanpa campuran lainnya ( abu batu atau lainnya ). Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut.

Bentuk dan ukuran berdasarkan bentuknya paving block dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi empat dan segi banyak. Ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm, Warna umumnya abu-abu atau sesuai dengan pesanan konsumen. Toleransi ukuran yang disyaratkan adalah ± 2 mm untuk ukuran lebar bidang dan ± 3 mm untuk tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan natrium sulfat maksimum 1%.ri biaya total hot mix.). 

Perbandingan Kontruksi Jalan Beton, Aspal dan Paving Jalan Beton Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar.

Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri.

Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan. Penggunaan perkerasan beton sebagai jalan raya dan jalan lingkungan dapat menjadi pilihan yang baik untuk suatu wilayah. Untuk perkerasan beton umumnya dibuat dengan tebal minimal 20 cm menggunakan beton bermutu tinggi (minimal beton K-300) agar tahan aus terhadap roda lalu lintas, memiliki ketahanan yang baik terhadap pelapukan akibat cuaca, serta tidak memerlukan pemeliharaan yang terlalu sering.

Untuk Info Details
Chat Kami Sekarang

Notes: Mohon Tinggalkan pesan jika anda tidak bisa menghubungi kami, kami akan menghubungi anda segera.